7 cara Pengusaha mampu Membantu

7 cara Pengusaha mampu Membantu

Kami menghabiskan banyak durasi di tempat kerja. Jadi sama seperti memiliki kasur yang bagus ialah investasi yang sempurna buat kesehatan fisik dan mental kita seperti kita menghabiskan 8 jam setiap hari di tempat tidur, jika kita menghabiskan banyak durasi di tempat kerja, penting buat mendapatkan dukungan yang tepat, kenyamanan, dan lingkungan di sana juga.

Ini Bulan Kesadaran Stres dan dalam artikel kami sebelumnya kami menunjukkan bagaimana stres di tempat kerja memengaruhi kesehatan dan produktivitas kita di tempat kerja.

Stres terkait pekerjaan merugikan ekonomi Inggris sebesar £28 miliar per tahun, menurut survei tahun 2023.

Penelitian tahun 2023 oleh perusahaan asuransi AXA yang dilakukan terhadap 30.000 orang dewasa di 16 negara juga mengungkapkan bahwa Inggris ialah negara yang paling terpengaruh dari negara-negara yang dianalisis.

Lebih dari 20 persen responden Inggris mengatakan mereka “berjuang”, dibandingkan dengan 17 persen di Amerika Serikat, 14 persen di Jepang dan Irlandia, dan 5 persen di Thailand. Lebih lanjut 25 persen menggambarkan diri mereka sebagai “tertekan”, yang berarti lebih dari 50 persen warga Inggris berada dalam keadaan tertekan secara emosional.

Sebuah studi tentang Mengelola Stres di Tempat Kerja dengan jernih menyatakan bahwa hadir area yang menjadi konsentrasi buat mengurangi stres di tempat kerja. Mendelegasikan pekerjaan kepada rekan kerja, memastikan liburan dan durasi liburan dihabiskan seiring orang tersayang, mengurangi lembur menduduki peringkat tertinggi sebagai strategi mengelola stres.

hadir banyak sumber bagi pemberi kerja buat meninjau dan menaikkan manajemen stres di tempat kerja. Berikut ialah 7 cara pengusaha mampu membantu mengurangi stres di tempat kerja secara sederhana dan efektif:

  • Mempromosikan komunikasi terbuka – Pengusaha mampu menciptakan budaya keterbukaan dan transparansi di mana karyawan merasa nyaman mendiskusikan tingkat stres dan kekhawatiran mereka. Mendorong check-in rutin antara karyawan dan manajer mampu membantu mengidentifikasi dan mengatasi penyebab stres sebelum menjadi berlebihan.
  • Tawarkan program dukungan karyawan (EAP) – EAP mampu memberi karyawan akses ke konseling, terapi, dan sumber daya lain buat membantu mengelola stres dan masalah kesehatan mental. Pengusaha juga mampu menawarkan pelatihan pertolongan pertama kesehatan mental kepada manajer dan karyawan buat menaikkan kesadaran dan mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental.
  • Berikan fleksibilitas – Pengaturan kerja yang fleksibel, seperti bekerja dari rumah atau jam kerja yang fleksibel, mampu membantu karyawan mengelola keseimbangan kehidupan kerja dan mengurangi stres. Pengusaha juga mampu menawarkan cuti kesehatan mental berbayar dan mendorong karyawan buat beristirahat sepanjang hari kerja.
  • Ciptakan lingkungan kerja yang mendukung – Pemberi kerja mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan, seperti menawarkan pilihan makanan sehat, menyediakan tempat kerja yang ergonomis, dan mempromosikan aksi fisik selama istirahat. Mendorong kegiatan membangun tim dan acara sosial juga mampu membantu karyawan merasa didukung dan terhubung.
  • Atasi stres di tempat kerja – Pemberi kerja mampu mengidentifikasi dan mengatasi penyebab stres di tempat kerja, seperti beban kerja yang berat atau konflik antarpribadi, melalui ciptaan ulang pekerjaan atau strategi resolusi konflik. Menyediakan sumber daya dan pelatihan dalam manajemen durasi, penentuan prioritas beban kerja, dan teknik pengurangan stres juga mampu membantu karyawan mengelola beban kerja mereka dan mengurangi stres.
  • Mendesain Ulang Ruang Kantor – ciptaan interior ruang kerja mampu berdampak signifikan pada kesejahteraan mental, tingkat stres, dan produktivitas.
  • Berlatih Kesehatan Mental Dasar – Majikan mampu mempertimbangkan buat melatih karyawan menjadi Pemimpin Kesehatan Mental.

Apa itu stres di tempat kerja?

Organisasi Kesehatan bumi menyatakan penyebab stres di tempat kerja, terbagi dalam dua kategori: konten pekerjaan Dan konteks kerja.

Konten pekerjaan termasuk konten pekerjaan, beban kerja dan kecepatan kerja, jam kerja, partisipasi/kontrol dalam pengambilan keputusan, proses, lingkungan dan prosedur.

Konteks kerja termasuk pengembangan karir, status dan gaji, keamanan kerja, peluang promosi, nilai sosial, skema pembayaran, sistem penilaian kinerja, peran dalam organisasi, interaksi interpersonal, budaya, komunikasi, kepemimpinan, aturan perilaku, tujuan yang jernih, struktur dan strategi, dan work-life balance serta dukungan dalam mengelola keseimbangan tersebut.

Jadi mengenali aspek stres kerja mampu membantu pemberi kerja menggunakan saran seperti yang tercantum di atas buat membantu karyawan mengelola stres mereka di tempat kerja.

Mengurangi stres menaikkan produktivitas. Dan siapa yang bisa berdebat dengan itu?

menatap serta memahami isi dari apa yang tertulis artikel kami sebelumnya tentang bahaya stres di tempat kerja.