Gangguan Makan dan Risiko Bunuh Diri Lebih Tinggi

Gangguan Makan dan Risiko Bunuh Diri Lebih Tinggi

Peringatan konten: merujuk pada bunuh diri

Blog ini ditulis oleh Moritz Herle, dosen psikologi di Social, Genetic and Developmental Psychiatry Centre, Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience, King’s College London, dan MQ Fellow baru. Penelitiannya berfokus pada perkembangan kebiasaan makan, berat jasmani masa kanak-kanak, dan dampaknya terhadap hasil kesehatan di masa primer seperti obesitas dan gangguan makan.

Apa artinya memiliki gangguan makan?

Istilah gangguan makan cukup luas dan mencakup berbagai penaksiran medis. Yang paling biasa dikenal ialah anoreksia nervosa, tetapi eksis juga yang lain, seperti bulimia nervosa dan gangguan pesta makan. Apa artinya memiliki gangguan makan sangat bervariasi dari orang ke orang. Secara biasa, seluruhnya gangguan makan melibatkan beberapa kebiasaan makan yang tidak teratur dan hubungan bermasalah dengan tubuh sendiri, yang seiring-sama berdampak negatif pada seluruhnya aspek kehidupan.

Apa kesalahpahaman biasa tentang gangguan makan?

Banyak orang tetap yakin bahwa gangguan makan cuma menyerang bocah cilik perempuan dan cuma tanda-tanda seseorang yang membutuhkan perhatian. Ini tidak benar, dan kami tahu bahwa gangguan makan bisa memengaruhi seluruhnya orang tanpa memandang jenis kelamin.

disebabkan tema Pekan Kesadaran Gangguan Makan tahun ini ialah gangguan makan pada pria, apa yang bisa kita lakukan buat mendukung lebih banyak pria?

Saya akan mengatakan bahwa kita perlu meningkatkan kesadaran bahwa gangguan makan bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin mereka dan akan terlihat sangat berbeda buat setiap perseorangan. Beberapa orang tetap yakin bahwa orang dengan gangguan makan selalu (atau mau) sangat kurus. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria mungkin lebih tertarik pada kelebihan berat jasmani dan mengembangkan otot. Ini bisa menyebabkan situasi yang menyedihkan di mana pria yang membutuhkan dukungan diabaikan.

Apa yang kamu pelajari dalam penelitian tentang gangguan makan?

Dalam beberapa tahun terakhir, saya telah mempelajari perkembangan gangguan makan mencoba buat memahami mengapa beberapa bocah cilik lebih mungkin mengembangkan gangguan makan pada masa remaja daripada yang lain. tetap banyak yang harus ditemukan, tetapi gambarannya sangat kompleks, menunjukkan berbagai unsur berinteraksi dengan risiko, termasuk unsur genetika, metabolisme, perilaku, dan sosio-ekonomi.

Menurut kamu mengapa orang dengan gangguan makan memiliki risiko bunuh diri yang lebih tinggi?

Ini ialah pertanyaan krusial yang belum kita ketahui jawabannya. Beberapa orang yakin bahwa disebabkan gangguan makan terkadang bisa begitu parah dan memperkuat begitu lambat sehingga orang merasa putus asa sehingga bunuh diri sepertinya merupakan pilihan. Yang lain berpendapat bahwa beberapa perilaku yang sering menjadi bagian dari gangguan makan mungkin merupakan bentuk menyakiti diri sendiri yang meningkatkan risiko menyakiti diri sendiri dan pikiran buat bunuh diri lebih lanjut.

Apa yang mau kamu temukan atau capai melalui penelitian kamu?

Proyek penelitian ini akan mencoba memahami mengapa gangguan makan, menyakiti diri sendiri, dan bunuh diri sering terjadi bersamaan. Kami akan melakukan ini dengan dua langkah. Pertama, kami akan mengundang orang-orang yang pernah mengalami gangguan makan – beberapa ialah pasien saat ini, beberapa akan pulih – dan mewawancarai mereka. Kami akan bertanya tentang pengalaman mereka menyakiti diri sendiri dan bagaimana hubungannya dengan gangguan makan mereka.

Selain itu, kami juga akan mengundang dokter yang menangani pasien gangguan makan buat berbagi pengalaman dan kekhawatiran mereka tentang tindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri buat mendapatkan berbagai perspektif tentang topik sensitif ini. Pada bagian kedua dari proyek ini, kami akan menggunakan informasi yang telah dikumpulkan sebagai bagian dari studi penelitian ekstensif lainnya tentang gangguan makan. Proyek berskala besar ini melibatkan pengiriman kuesioner tentang menyakiti diri sendiri, kesepian, dan unsur krusial lainnya kepada ribuan orang yang pernah mengalami gangguan makan. Kami akan menggunakan seluruhnya informasi ini buat mempelajari mekanisme yang menghubungkan berbagai perilaku ini. Saya harap penelitian ini akan membantu kita memahami bagaimana, apa, dan bilamana dukungan tambahan akan sangat bermanfaat.