Hari Ayah, Emosi dan Kesehatan Mental

Hari Ayah, Emosi dan Kesehatan Mental

[Trigger warning: this post references suicide]

Minggu ini adalah Minggu Kesehatan Pria, dan pada hari Minggu banyak dari kita mungkin melihat atau memikirkan ayah kita untuk Hari Ayah. Ketika berbicara tentang kesehatan mental, kita tahu bahwa pria sering menderita dalam diam sambil menyimpan perasaan mereka untuk diri mereka sendiri. Mereka juga cenderung tidak mencari bantuan.

Stigma memainkan faktor besar di sini. Kita hidup di era di mana stigma yang terkait dengan perawatan kesehatan mental berkurang, tetapi untuk generasi sebelumnya berbicara tentang masalah kesehatan mental, atau bahkan terlalu terbuka tentang perasaan Anda, dipandang sebagai tanda kelemahan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa tekanan untuk menyesuaikan diri dengan peran dan sifat gender maskulin tradisional seperti ketabahan, kekebalan, dan kemandirian juga mencegah pria mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya.

Kebenaran yang menyedihkan

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 mengungkapkan bahwa secara global, pria 1,8 kali lebih mungkin untuk bunuh diri daripada wanita. Dan di negara-negara barat di mana rasio pria-wanita lebih tinggi, angka itu naik menjadi 3,8.

Ada banyak faktor yang berkontribusi pada kenyataan yang tidak menguntungkan ini, tetapi satu hal yang pasti: Bunuh diri apa pun adalah kerugian besar, dan efeknya dapat dirasakan oleh banyak orang.

Salah satu cara untuk membantu mencegah tragedi ini adalah dengan menjangkau mereka yang membutuhkan. Lain adalah penelitian, jadi bunuh diri lebih dipahami dan pada akhirnya dapat dicegah. Berikut adalah tiga proyek yang didanai MQ yang bekerja untuk menghentikan orang mengambil nyawa mereka sendiri:

  • HOPES, yang merupakan singkatan dari Help Overcome and Predict the Emergence of Suicide, bertujuan untuk mengembangkan model untuk memprediksi siapa yang berisiko bunuh diri dengan menganalisis pemindaian otak dan data tentang perilaku bunuh diri.
  • SAFE TEL adalah program dukungan yang sedang diujicobakan di Inggris yang membantu mengurangi risiko bunuh diri dengan mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dan menemukan cara untuk menanggapi pikiran untuk bunuh diri.
  • Menggunakan Ilmu Data, peneliti bekerja dengan sekolah untuk mendapatkan wawasan tentang faktor risiko bunuh diri, dengan tujuan pencegahan.

Semoga besok

Saat kita berpikir tentang ayah kita, dan semua pria dalam hidup kita, kita dapat melihat ke depan berkat penelitian.

Penelitian telah membantu memajukan cara kita memahami dan memandang kesehatan mental, mengurangi beberapa stigma dan memberi lebih banyak pria kepercayaan diri untuk mencari bantuan saat mereka membutuhkannya.

Donasi untuk penelitian kesehatan mental dapat membantu kami melanjutkan kemajuan ini, membangun dunia yang lebih baik – dengan kesehatan mental yang lebih baik – untuk semua orang.

Sumber https://www.mqmentalhealth.org/mens-health-week/